BERITA HPMI

Perkuat Peran Strategis Perawat Manajer, HPMI Gelar PIT VIII 2025 Fokus pada Kesejahteraan Perawat demi Meningkatkan Kinerja Layanan Kesehatan

 

Jakarta, 12 Juli 2025 — Dalam upaya menjawab tantangan kompleks layanan kesehatan modern, Himpunan Perawat Manajer Indonesia (HPMI) menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) VIII pada 12 Juli 2025 di Aula STIKES RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Kegiatan ini mengangkat tema besar “Peran dan Tanggung Jawab Perawat Manajer dalam Pemenuhan Kesejahteraan Perawat untuk Meningkatkan Kinerja Layanan Kesehatan.”

 

Kegiatan tahunan ini dihadiri ratusan peserta dari berbagai latar belakang—manajer rumah sakit, perawat pelaksana, dosen keperawatan, hingga pengambil kebijakan dari Dinas Kesehatan. Rangkaian kegiatan terdiri atas seminar daring yang dihadiri oleh lebih dari 800 peserta, workshop luring dihadiri oleh 150 peserta, serta presentasi inovasi pelayanan dan penelitian keperawatan terpilih sebanyak 19 tim. Kegiatan ini juga berasal dari 28 Perwakilan Wilayah HPMI yang tersebar di seluruh Indonesia.

 

Dalam sambutannya, Ketua Pengurus Pusat HPMI, Dr. Didin Syaefudin, S.Kp., SH., MARS, menegaskan pentingnya peran manajer keperawatan dalam menjamin kesejahteraan tenaga keperawatan. Menurutnya, kesejahteraan bukan hanya soal upah, tetapi menyangkut aspek psikososial, perlindungan hukum, pengembangan karier, dan lingkungan kerja yang sehat. “Perawat manajer adalah garda pengatur. Mereka tidak hanya menjaga ritme pelayanan, tapi juga menjadi penentu apakah kesejahteraan perawat bisa terpenuhi secara nyata di lapangan,” ujarnya.

 

Dr. Didin juga menyampaikan bahwa dalam situasi transformasi sistem kesehatan saat ini, manajemen berbasis data dan pendekatan kepemimpinan yang humanis adalah dua kunci utama. “Kita tidak bisa berharap mutu meningkat jika para perawat kita kelelahan, bingung dengan kebijakan, dan tidak didukung dengan sistem yang sehat. Di sinilah manajer keperawatan harus hadir sebagai pemimpin yang peduli dan tangguh,” tambahnya.

 

Workshop dalam kegiatan ini difokuskan pada dua topik utama. Pertama, integrasi metode keperawatan primer dengan prinsip Patient Centered Care (PCC) dan pendekatan Transforming Care at the Bedside (TCAB) untuk meningkatkan efisiensi dan kedekatan pelayanan. Kedua, strategi perencanaan tenaga keperawatan berbasis beban kerja menggunakan metode FTE, WISN, dan patient acuity. Peserta dilatih untuk menyusun dokumen ketenagaan berbasis data sebagai alat advokasi kepada manajemen rumah sakit.

Selain penguatan kapasitas, PIT VIII juga memberikan ruang bagi peserta untuk mempresentasikan inovasi pelayanan dan penelitian yang berkontribusi terhadap peningkatan mutu keperawatan di institusinya masing-masing. Para inovator terbaik dianugerahi HPMI Award sebagai bentuk apresiasi atas terobosan yang berdampak.

 

Dengan terselenggaranya PIT VIII ini, HPMI berharap dapat terus memperkuat jejaring profesional antar perawat manajer dan memperluas kolaborasi untuk reformasi pelayanan keperawatan yang lebih adil, bermutu, dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.